Cungkring, Kuliner Khas Bogor yang Mulai Langka namun Tetap Dirindukan


BOGOR- Jika berkunjung ke Bogor, selain wisata alam dan suasananya yang sejuk, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi makanan khas yang satu ini: Cungkring. Meski namanya terdengar unik, bagi masyarakat Bogor, cungkring adalah bagian dari kekayaan kuliner yang penuh nostalgia.


Cungkring merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari bagian kaki sapi, seperti kikil dan kulit kepala, yang dimasak dengan bumbu kuning khas. Biasanya, cungkring disajikan bersama lontong, tempe goreng, dan disiram dengan bumbu kacang serta kerupuk kuning. Sekilas, tampilannya mungkin mengingatkan pada sate atau gado-gado, tapi rasanya sangat berbeda.


Yang membuat cungkring istimewa adalah tekstur kikilnya yang kenyal dipadu dengan rasa gurih dan sedikit manis dari bumbu kacangnya. Kehadiran tempe goreng menambah kelezatan yang sederhana namun menggoda.


Salah satu penjual cungkring yang masih eksis adalah Cungkring Pak Jumat, yang berjualan di sekitar Alun-Alun Kota Bogor sejak tahun 1975. Setiap pagi, antrean panjang sudah terlihat sejak pukul enam. Tak heran, karena kuliner ini semakin sulit ditemukan, bahkan banyak generasi muda Bogor yang belum sempat mencicipinya.


Meski perlahan mulai tergeser oleh kuliner modern, cungkring tetap punya tempat di hati para pencintanya. Banyak upaya dilakukan komunitas kuliner lokal untuk melestarikan makanan tradisional ini, termasuk melalui festival makanan dan promosi digital.


Cungkring bukan hanya sekadar makanan, tapi juga bagian dari cerita panjang budaya kuliner Bogor. Semoga semakin banyak orang yang mengenal, mencicipi, dan mencintainya, agar cungkring tidak hanya jadi kenangan, tapi terus hadir sebagai warisan rasa yang lestari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dinamika Parkir Liar di Area Kuliner Surya Kencana

Pasar Takjil Jalan Bangbarung Bogor Ramaikan Ramadan

Puncak Bogor Menemukan Cerita di Balik Setiap Hidangan