Pasar Takjil Jalan Bangbarung Bogor Ramaikan Ramadan


 BOGOR, JAWA BARAT – Pasar Takjil di Jalan Bangbarung, Kota Bogor, kembali hadir menyambut bulan Ramadan, menjadi pusat kuliner dan ekonomi. Pasar yang digelar setiap tahun ini menampung puluhan pedagang kecil yang menjajakan takjil, makanan tradisional, dan hidangan berbuka puasa khas Sunda.  


pasar ini diresmikan sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi pascapandemi sekaligus mempertahankan tradisi Ramadan. Pasar Takjil Bangbarung tidak hanya menjadi destinasi berbuka, tetapi juga wadah untuk mendukung UMKM lokal sekitar 60 pedagang terdaftar tahun ini. 


Beroperasi mulai pukul 15.00 hingga 19.00 WIB, pasar ini menawarkan beragam takjil mulai dari kolak pisang, kurma, es campur, hingga jajanan tradisional seperti klepon dan putu mayang. Hidangan berat seperti nasi liwet Sunda, soto mie, dan gorengan juga menjadi buruan pengunjung. Harga makanan berkisar antara Rp5.000 hingga Rp25.000 per porsi, menjangkau semua kalangan.  


Selain kuliner, Pemerintah Kota Bogor menyiapkan fasilitas pendukung seperti area parkir, posko kesehatan, dan pengaturan lalu lintas untuk antisipasi keramaian.


Salah satu pedagang, Tati (45), mengaku omzetnya meningkat 40% selama Ramadan. "Banyak warga dari luar Bogor datang ke sini. Takjil seperti bubur sumsum dan es blewah paling laris," katanya. Sementara itu, Rani (28), pengunjung dari Depok, menyebut pasar ini sebagai "surga takjil" dengan suasana ramah keluarga.  


Pasar Takjil Jalan Bangbarung telah menjadi ikon Ramadan di Bogor sejak 2015. Tahun ini, Dinas Pariwisata setempat memperkirakan kunjungan mencapai 500-700 orang per hari, terutama pada akhir pekan. Keberadaan pasar ini tidak hanya menggerakkan ekonomi, tetapi juga memperkuat nilai kebersamaan di bulan suci.  


Lokasi: Jalan Bangbarung raya, Kelurahan Batarjati, Bogor Utara.  

- Waktu Operasional: Selama Ramdhan, pukul 15.00–18.00 WIB.  

- *Jenis Kuliner: 80% takjil tradisional, 20% makanan berat.  


Pasar Takjil Jalan Bangbarung diharapkan menjadi contoh sinergi antara pelestarian budaya dan pemulihan ekonomi di Jawa Barat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dinamika Parkir Liar di Area Kuliner Surya Kencana

Puncak Bogor Menemukan Cerita di Balik Setiap Hidangan